Kamis, 30 Oktober 2014

Aspek dan Dampak Psikologi Internet

Tanggal Upload 30 Oktober 2014
Anggota Kelompok :
  1. Inggit Dewintia (14513414)
  2. Desi Tri Handayani (12513210)
  3. Mutiara Ulfah (16513246)
  4. Lina Hutaminingrum (14513989)
  5. Wisnu Aji Pranoto (19513345)


Tugas 2 softskill: Aspek dan Dampak Psikologi Internet
Di zaman era globalisasi ini, perkembangan teknologi dan informasi semakin canggih. Kemajuan Teknologi Informasi saat ini, telah menimbulkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia. Ketersediaan informasi yang dapat diakses secara “Instant” melalui telepon, televisi, komputer, jaringan internet dan berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja, belajar, mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun melakukan kegiatan perdagangan. Internet sebagai sebuah teknologi informatika yang terpesat perkembangannya, kini sudah sudah dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar orang baik dalam proses belajar mengajar, hiburan, sumber informasi, media masyarakat, dan bahkan di dalam dunia bisnis. Istilah internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet adalah salah satu tonggak kemajuan era teknologi informasi. Teknologi yang berbasis komunikasi jaringan computer ini mulai dikembangkan pada periode sejak berakhirnya perang dunia II yaitu sejak tahun 1960-an. Internet pada awalnya adalah sebuah proyek penelitian yang khusus dikembangkan untuk kalangan akademik dan pertahanan keamanan. Pada masa sekarang ini internet tidak hanya digunakan untuk proses pendidikan namun juga digunakan sebagai sarana hiburan, komunikasi, pemasaran, dan bahkan pelayanan konsumen yang dilakukan oleh para pebisnis.
Pengguna internet di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dalam tujuh tahun terakhir pertumbuhan pengguna internet di dunia mencapai 208,7 %. Dari jumlah populasi sebesar 6,574,666,417 jiwa, terdapat 1,114,274,426 pengguna internet atau sekitar 16,9 % dari jumlah populasi tersebut. Sementara di kawasan Asia, peningkatan yang terjadi lebih tinggi lagi, yakni mencapai 248,8 %. Dari populasi sebanyak 3,712,527,624 terdapat 398,709,065 pengguna internet. Pengguna internet di Indonesia hanya berkisar 8,1 persen dari jumlah penduduk atau berkisar 18 juta penduduk dari total penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta orang. Padahal akses internet yang merakyat sangat dibutuhkan bukan hanya sekedar untuk sarana berkomunikasi murah dan cepat, tetapi juga alat untuk mencerdaskan bangsa. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan melalui internet ini baik untuk bidang pendidikan, kesehatan, bisnis, perdagangan, hukum, pembayaran, dan hiburan. Penyebab penggunaan internet semakin meluas ke beberapa bidang kehidupan yaitu karena adanya karakteristik yang saling terhubung sehingga sanggup menjangkau seluruh bagian dunia melalui apa yang dinamakan dengan jaringan computer. Karena itulah maka melalui internet sebagai media, memungkinkan segala aktivitas yang dilakukan bersifat global.

Dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut.

Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya.



Berbagai aspek yang kiranya akan terpengaruh akan diuraikan berikut ini:

  1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
    Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya. Selain itu semakin banyak wanita yang menjadi pimpinan perusahaan dan sekaligus menjadi pemilik perusahaan. Di Indonesia selama 54 tahun merdeka belum pernah ada wakil presiden wanita, kini di tahun 1999 Indonesia sudah memilikinya. Peran wanita dalam pengambilan keputusan dalam kehidupan keluarga semakin besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Amerika Serikat 75 persen dari keputusan yang menyangkut kesehatan dalam keluarga diputuskan oleh wanita. Wanita membeli 50 persen dari mobil yang terjual di Amerika. Bahkan Toyota melaporkan bahwa 60 persen pembeli mobil mereka adalah kaum wanita. Sekitar 80 persen dari belanja keperluan konsumen sehari-hari dibelanjakan oleh kaum wanita. Hal yang tidak kalah menariknya adalah semakin banyak wanita yang melakukan pekerjaan yang tadinya pekerjaan yang dominan dilakukan kaum pria. Kalau semula pekerjaan membeli ban baru untuk mobil umumnya dilakukan pria, kini ban mobil yang terjual di USA sekitar 45 persen dibeli oleh kaum wanita. Peralatan sport yang laku di USA 40 persen berasal dari pembeli wanita. Hal lain yang menonjol adalah 75 persen pakaian pria dibeli oleh wanita, dan seperempat dari mobil truk yang laku di USA dibeli oleh wanita (Aburdene & Naisbitt, 1993). Tampaknya wanita semakin dominan perannya dalam kehidupan masa kini. Sayang sekali data perilaku wanita yang rinci seperti itu tidak dimiliki oleh kita di Indonesia. Namun rasanya kecenderungan seperti itu juga muncul di Indonesia walaupun tidak sefantastis wanita di Amerika Serikat. Diduga kecenderungan perilaku wanita seperti yang dikemukakan di atas akan semakin dominan di milenium baru ini. Selain internet ada permainan komputer yang diduga akan mempersempit perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak permainan elektronik Play Station yang sangat populer di Indonesia. Permainan dalam PS sangat banyak yang menonjolkan kekerasan. Permainan ini sangat digemari oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Kini berbagai permainan tersebut dapat diakses dan dimainkan melalui internet. Kini internet sudah menjadi pusat hiburan. Kita belum memperoleh informasi yang sistimatik tentang perbedaan aspek kognitif dan kepribadian pria dan wanita sebagai akibat penggunaan teknologi komputer seperti yang dikemukakan di atas. Apakah masih ada perbedaan sifat kepribadian seperti yang secara tradisional kita ketahui bahwa wanita lebih menonjol dalam aspek verbal dan emosional, sedangkan pria lebih menonjol dalam aspek non-verbal dan lebih asertif (lihat Conger, 1975). Apakah ketakutan akan sukses semakin menipis pada kaum wanita (lihat Alimatus Sahrah, 1996)
  2. Perkembangan kognitif.
    Berbeda dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak dan orang dewasa. Sejauah ini belum ada pemantauan untuk melihat perkembangan inteligensi anak-anak Indonesia.
  3. Perkembangan seksualitas.
    Selain dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam internet relay chatting (IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan filem porno. Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut. Banyak pakar yang berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan mempercepat proses kematangan seksual (lihat Conger, 1975). Sejauh ini belum penulis ketahui apakah ada percepatan dalam kehadiran menstruasi pertama pada anak gadis, dan mimpi basah pertama pada anak laki-laki.Selain itu belum ada pula informasi yang sistimatik tentang dampak internet pada keterlibatan seks di luar nikah di kalangan remaja.
  4. Kecemasan teknologi
    Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir. Akan menjadi sumber stres yang besar bila terjadi gangguan dalam sisitim komputernya. Fenomena stres seperti ini yang disebut dengan technostress (Hanson, 1989). Stres karena teknologi adalah salah satu sumber stres dalam kehidupan manusia. Tentu saja banyaknya informasi yang masuk melalui e-mail atau internet dapat pula menyebabkan information overload, dan ini menjadi sumber stres yang lain. Berapa besar dampak stres teknologi ini pada kehidupan manusia, sepengetahuan penulis belum pernah ada studi yang mengidentifikasinya.
  5. Pola interaksi antar manusia
    Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
  6. Penggusuran manusia
    Dalam kehidupan yang digerakkan oleh teknologi informasi (komputer dan internet)kesuksesan hidup di dunia sangat tergantung pada penguasaan pengetahuan, dan kemampuan mengelola emosi, dan kemampuan mengelola hubungan sosial. Banyak pakar berpendapat bahwa kunci sukses untuk mengarungi kehidupan turbulensi perubahannya sangat tinggi, orang harus memiliki tiga modal, yakni intellectual capital, social capital, soft capital, and spiritual capital (lihat Ancok, 1998; Ancok, 1999; Nahapiet & Ghoshal, 1998). Persingan dalam kehidupan, baik itu kehidupan bisnis, kehidupan bermasyarakat, maupun kehidupan individual sangat ditentukan oleh kemampuan berinovasi. Untuk bisa berinovasi diperlukan kreatifitas yang tinggi dan pengetahuan yang luas. Teknologi informasi telah meribah dunia kerja, dari kerja yang bertumpu pada otot ke pekerjaan yang bertumpu pada otak. Pekerjaan masa sekarang lebih menuntut karyawan yang berpengetahuan (knowledge workers). Kondisi ini akan membuat jurang sosial antara mereka yang berpengetahuan (know) dan yang tidak berpengetahuan (know-not). Mereka yang tidak memiliki pengetahuan akan tergusur dari dunia kerja (Tappscott, 1996). Selain itu ada korelasi anatara pengetahuan dan kekuasan (power). Mereka yang mempunyai pengetahuan akan memiliki kekuasaan. Sebaliknya mereka yang mempunyai kekuasaan bisa memiliki pengetahuan, karena mereka bisa menggunakan orang yang berpengetahuan untuk kepentingan kekuasaan. Kondisi ini akan membuat jurang sosial yang lain, yakni jurang antara yang memiliki akses pada kekuasaan dan yang tidak memiliki akses pada kekuasaan. Golongan kedua ini akan termarginalisasi dalam kehidupan. Jurang sosial ini akan menjadi pemicuk konflik yang berwujud keresahan sosial.
  7. Kerahasiaan alat tes semakin terancam
    Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. Tes yang tersedia dalam internet yang pernah penulis buka antara lain adalah tes asertifitas, locus of control, tes inteligensi emosional, tes kecemasan. Kini semakin sulit untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh melalui internet. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.

    Tabel Kinerja
    Nama
    NPM
    Tugas
    Desi Trihandayani
    1251321
    Mencari materi Perbedaan kepribadian pria dan wanita
    Inggit Dewintia
    14513421
    Mencari Materi Perkembangna kognitif dan seksualitas
    Lina Hutamningrum
    14513989
    Mencari Materi Kecemasan teknologi
    Mutiara Ulfah
    16513246
    Mencari Materi Pola interaksi antar manusia
    Trie Sara Damayanti
    18513987
    Mencari Materi Penggusuran manusia dalam kehidupan
    Wisnu Aji Pranoto
    19513345
    Mencari materi kerahasiaan alat tes; Editor Materi


Referensi :
wwww.directory.umm.ac.id/tik/Perlindungan_Hukum_TIK.pdf
id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

9 komentar:

  1. Nice post :) Tapi saya mau tanya nih, gimana ya caranya kita mengembalikan pola interaksi antar manusia yang sebenarnya setelah majunya teknologi komputer? Sementara banyak orang yang sudah terlanjur kecanduan dengan komputer, cara apa yang paling efektif untuk dilakukan? thanks before.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke thanks sebelumnya gan
      Ini cara yang saya lakukan yang pernah menjadi pecandu internet :D
      1. Harus memiliki niatan yang kuat, percaya bahwa kita bisa mengontrol diri kita, ingat pada teori self-fullfiling propecy (ramalan yang terjadi) secara tidak kita sadar tubuh kita menyesuaikan diri dengan kemauan kita
      2. Membuat pengalihan, jadi jangan sampe kita nganggur, karena pada saat itu dorongan untuk bermain komputer, trutama gaming akan muncul
      3. Mereset struktur alam bawah sadar, dengan mengubah kebiasaan dasar kita, karena alam bawah sadar yang menguasai kita di banding alam sadar
      4. Mengintegrasi id, ego dan super ego kita, jangan sampai over load antara id dan super ego
      Mungkin itu yang bisa saya sarankan agar mengurangi kecanduan internet

      Hapus
    2. sip gan thanks atas jawabannya sangat bermanfaat

      Hapus
  2. Secara psikologi apakah internet berpengaruh baik terhadap kondisi mental dan perilaku individu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nice question, internet bagaikan pedang bermata dua, bisa berdapampak baik bagi psikis kita bisa buruk
      Salah satu dampak baiknya, bisa meningkatkan tingkat cognitive kita, karena dalam permainan game memerlukan startegi dan pemahaman
      Kalau dampak negatif apabila kita tidak bisa mengontrol kebiasaan bermain internet seperti nge game yang berlebihan dengan meninggalkan pekerjaan lainnya selain bermakn game

      Hapus
  3. Postingan Anda sudah bagus, namun saya ingin meminta opini Anda. Informasi di internet kan cukup luas dan bermacam-macam, sehingga dapat melengkapi dan menjawab segala hal yang ingin kita ketahui. Bagaimana tanggapan Anda mengenai "surfing internet over reading the books"? Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih sebelumnya
      Inilah hal positif, kita tidak harus membuka buku, tidak harus mencari perpustakaan apabila perpustakaan bisa bawa dalam genggaman kita, selama yang di akses adalah hal positif dan tidak berlebihan
      Di era globalisasi menuntut kita memberikan kemudahan dalam msendapat informasi dan ilmu, saya rasa tidak masalah apabila surfing internet over reading the books

      Hapus
  4. Materi anda sangat menarik.
    Saya punya satu pertanyaan, bagaimana cara lain untuk mengatasi masalah kerahasiaan alat tes?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih atas pujiannya, salah satu yang mungkin bisa di lakukan dengan memodifikasi alat tes dengan catatn hasil alat tes tidak melenceng dari kaidah yang seharusnya, serta meningkatkan keamanan dengan hanya satu orang saja yang memgang alat tes tsb, misal manajer hrd rekuitment saja yang memgang alat tes, agar mengurangi penyebar luasan terutama melalui internet
      Mungkin itu bisa membantu dalam kerahasian alat tes

      Hapus